Asal-usul Nama Indonesia dan Pencetusnya

Peta Indonesia
Peta Indonesia

Surabaya – Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Namun istilah Indonesia sudah ada jauh sebelum itu. Lalu, bagaimana asal-usul nama Indonesia dan siapa pencetusnya?

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atau Republik Indonesia (RI) merupakan negara kepulauan di Asia Tenggara. Tanah Air tercinta ini dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara Samudra Pasifik dan Hindia.

Tahun ini, Indonesia akan merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-78. Sebelum era kemerdekaan, nama Indonesia sudah digaungkan pada masa pergerakan nasional.

Terlebih dalam peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Kongres itu menghasilkan teks Sumpah Pemuda sebagai berikut ini:

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Bahkan jauh sebelum itu, sebutan Indonesia juga sudah ada sebagai istilah geografi. Seperti dikutip detikJatim dari situs resmi Indonesia.

Pencetus Istilah Indonesia

Asal-Usul Nama Indonesia dan Artinya, Pencetusnya Ternyata Ilmuwan Kerajaan

Istilah Indonesia dicetuskan oleh James Richardson Logan. Ia merupakan seorang pengacara.

Logan lahir di Berwickshire-Skotlandia pada 10 April 1819. Pada 20 Oktober 1869, ia meninggal di Penang.

Mengenai Logan sebagai pencetus istilah Indonesia disebutkan Pramoedya Ananta Toer dalam buku Sedjarah Modern Indonesia. Buku tersebut diterbitkan di kalangan terbatas pada 1964.

Pram menjelaskan apa itu Indonesia dalam pengantar buku itu. Ia menulis seperti berikut ini.

“Sampai waktu yang lama Indonesia dianggap tjiptaan Bastian, sedang sebenarnja adalah tjiptaan Logan. Pada mulanya Indonesia tidak lebih daripada sebuah istilah geografi, tapi dengan pasangnja gerakan kemerdekaan nasional non-koperatif kemudian mendjadi djuga istilah politik. Sebelum itu, mendjelang tutup abad ke-19, istilah ini telah djuga digunakan sebagai istilah hukum oleh Ir H van Kol dalam perdebatan-perdebatan di dalam Parlemen Belanda,” tulis Pram.

Asal-usul Nama Indonesia

Sejarah dan Asal-usul Nama Indonesia Halaman all - Kompas.com

Pram melihat Logan sebagai etnolog yang mencetuskan istilah Indonesia. Namun sebenarnya, ada dua orang yang terlibat mencetuskan nama Indonesia. Mereka yakni George Samuel Windsor Earl dan Logan.

Earl yang pertama. Ia adalah orang yang menulis sebuah artikel dalam jurnal The Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia Vol. IV pada 1850.

Ia menulis The Malayunesian branch of this race di halaman 71 pada jurnal tersebut. Di bawahnya ditambahkan catatan yang menjelaskan istilah itu.

Earl mengusulkan nama baru bagi penduduk kepulauan Hindia dengan nama Indu-nesians atau Malayu-nesians. Namun Earl lebih suka dengan istilah yang kedua.

Menurutnya, istilah Malayu-nesians lebih memberikan penghargaan pada orang-orang Melayu, yang telah menjelajah seluruh kepulauan sebelum orang-orang Eropa.

Logan merupakan kepala redaksi majalah itu. Ia juga kolega Earl, bahkan junior Earl saat masih kuliah.

Mengenai nama baru bagi penduduk kepulauan Hindia, Logan berpendapat sedikit berbeda. Ia lebih suka dengan istilah Indonesia. Menurutnya itu lebih praktis sebagai sebuah istilah geografi untuk membedakan wilayah kepulauan ini dengan wilayah lain.

Bagi Logan, istilah Indonesia lebih praktis ketimbang Indian Archipelago. Di halaman 254 pada jurnal itu, Logan memilih Indonesia sebagai nama wilayah kepulauan, dan penduduknya menjadi orang-orang Indonesia.

Menurut Logan, wilayah ini adalah wilayah bagian daratan yang dibagi dua oleh Teluk Benggala. Di bagian timur yang juga mendapat pengaruh dari India, juga bagian dari keseluruhan wilayah ini.

Maka dari itu, Logan mengusulkan nama India, Ultraindia, atau Transindia dan Indonesia. Jika digambarkan pada saat ini, wilayah India bisa diartikan wilayah antara Pakistan dan India Utara, kemudian India Selatan beserta kepulauan di sekitarnya, dan Asia Tenggara.

Sekilas tentang James Richardson Logan

Logan meninggal dalam usia relatif muda yakni 50 tahun. Ia sakit malaria.

Dalam tulisan berjudul Sebuah Kuburan, Sebuah Nama karya Andreas Harsono, Logan dianggap sebagai pahlawan bagi orang Penang.

Andreas sengaja berangkat ke Penang, dulu orang Melayu menyebutnya Pulau Pinang, untuk mencari makam James Richardson Logan.

Pada Oktober 2008, Andreas melakukan penelusuran makam Logan. Ia ditemani Francis Loh Kok Wah, profesor dari Universiti Sains Malaysia, Anil Netto seorang blogger, dan Himanshu Bhatt, wartawan.

Pemakaman itu berada di Jalan Sultan Ahmad Shah. Atas petunjuk Francis Loh, Andreas menemukan makam yang berbaur dengan makam orang lain yang beragama Protestan. Sebab di Penang, pemakaman orang Protestan dipisah dengan pemakaman orang Katolik.

Makam itu adalah makam Logan bersaudara. Logan dimakamkan berdampingan dengan saudaranya Abraham.

Logan dan Abraham adalah dua bersaudara yang datang ke Penang pada 1840. Pada waktu itu Logan berumur 20 tahun.

Tahun 1842, mereka pindah ke Singapura. Tapi, Logan kembali ke Penang pada 1853.

Di Penang, Logan membeli dan menyunting koran Penang Gazette pada tahun 1853. Sementara sang adik mendirikan koran Singapore Free Press.

Logan meninggal dunia pada 1869. Kematian Logan dianggap sebagai kehilangan besar bagi Penang

Warga Pulau Pinang pada waktu itu mendirikan monumen penghormatan untuk jasa-jasanya. Sifat-sifat Logan tertera dalam tugu itu. Seperti temperance (kesederhanaan), justice (keadilan), fortitude (tabah, ulet), dan wisdom (bijak).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *