History Gunung Krakatau 1883: Sejarah Letusan Dahsyat dan Fakta Menarik yang Mencengangkan
Letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 merupakan salah satu bencana alam paling signifikan dalam sejarah Indonesia. Peristiwa ini tidak hanya mengubah lanskap lokal, tetapi juga memiliki dampak global yang meluas. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai sejarah dan fakta menarik di balik letusan dahsyat ini.
#Sejarah Letusan Gunung Krakatau 1883
Gunung Krakatau, terletak di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra, adalah salah satu gunung berapi paling terkenal di Indonesia. Dalam buku “Gunung Berapi di Indonesia” yang ditulis oleh Eko Titis Prasongko (2020:18), disebutkan bahwa Gunung Krakatau memiliki ketinggian mencapai 813 meter dan termasuk dalam tipe gunung kaldera vulkanik.
Pada 27 Agustus 1883, Krakatau meletus dengan kekuatan yang luar biasa, menyebabkan perubahan iklim global dan membuat dunia seolah terbelenggu oleh kegelapan selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang memenuhi atmosfer. Dampak dari letusan ini terasa hingga setahun kemudian, dengan cahaya matahari yang tampak redup. Letusan tersebut tercatat sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah, mengeluarkan debu vulkanis yang terlihat bahkan di langit Norwegia dan New York.
Setelah letusan tersebut, muncul Gunung Anak Krakatau pada tahun 1927, yang kini menjadi objek pengamatan aktif di kawasan kaldera purba. Anak Krakatau terus mengalami pertumbuhan, dengan tinggi mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut saat ini.
#Fakta Menarik tentang Letusan Gunung Krakatau 1883
Kedahsyatan letusan Gunung Krakatau 1883 menyimpan banyak fakta menarik. Menurut Nasiah Badwi, Ichsan Invanni Baharuddin, dan Ibrahim Abbas dalam buku “Geologi Tata Lingkungan Edisi Revisi” (2019: 65), beberapa fakta penting tentang letusan ini antara lain:
1.Rekor Letusan Besar: Letusan Gunung Krakatau adalah salah satu letusan gunung api terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah.
2.Suara Mencengangkan: Letusan tersebut terdengar hingga Pulau Rodriguez, yang terletak sejauh 4.563 km dari lokasi letusan.
3.Penghancuran Pulau: Dua pertiga dari pulau Krakatau, dengan luas 5 x 8 km, hancur saat puncak letusan.
4.Tsunami Mematikan: Letusan ini menyebabkan tsunami dahsyat yang menerjang Teluk Betung (Bandar Lampung) dengan gelombang setinggi 20 meter dan Merak dengan gelombang hampir 40 meter.
Demikianlah ulasan mengenai sejarah letusan Gunung Krakatau 1883 beserta fakta-fakta menarik yang mengikutinya. Peristiwa ini tetap menjadi topik penting dalam kajian geologi dan sejarah bencana alam di Indonesia.
Post Comment