Sejarah Cikarang, Kini Jadi Kota Industri Terbesar se-Asia Tenggara

Asal muasal berdirinya Kota Cikarang adalah Pada tahun 1989 saat dilakukan pembebasan tanah di Wilayah Cikarang.

Sejarah Cikarang, Kini Jadi Kota Industri Terbesar se-Asia Tenggara
Orange County yang dibangun PT Lippo Cikarang Tbk. [lippoland.com]

HISTORYSejarah Cikarang, yang kini menjadi kota industri terbesar se-Asia Tenggara. Cikarang merupakan pusat pemerintahan dan Ibu Kota Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

Cikarang terdiri dari 23 Kecamatan. Cikarang secara resmi didirikan pada tanggal 15 Agustus 1950.

Asal usul Cikarang adalah Pada tahun 1989 saat dilakukan pembebasan tanah di Wilayah Cikarang, tetapi baru pada tahun 1992 dikembangkan secara serius oleh beberapa developer.Memang sejak awal ada, Cikarang dikembangkan untuk kawasan industri di Wilayah Timur Jakarta. Maka sejak saat itu berdirilah beberapa kawasan Industri yang tersebar mulai dari Cikarang Barat hingga Cikarang Selatan, antara lain MM2100 Cikarang Barat, Kota Jababeka, Bekasi Internasional Industri Estate ( BIIE ) atau The Hyundai Industrial Park, East Jakarta Industrial Park ( EJIP ) dan Delta Silicon Industrial Park.Cikarang kemudian berkembang menjadi primadona banyak perusahaan yang berasal dari luar negeri seperti Singapura, Inggris, Jerman, Korea, Jepang, Cina,Malaysia, Taiwan dan Negara Timur Tengah.Dalam sumber daya listrik, Cikarang Kemudian membangun sarana dan prasarana pendukung yakni PT.Cikarang Listrindo, yang merupakan perusahaan penyedia listrik utama di Wilayah Cikarang dan Cibitung demi membangun kawasan perindustrian yang mandiri dalam penyediaan listrik sesuai dengan kebijakan Pemerintah.Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1992 ini selalu meningkatkan kapasitas pembangkit yang semula 60MW menjadi 1500 MW ditahun 2017.

Dalam bidang logistik Cikarang memiliki layanan satu atap penanganan kargo logistic untuk ekspor dan impor internasional yang dinamai Cikarang Dry Port yang didirikan di Kawasan Jababeka seluas 200 hektar.

Beberapa developer juga turut mengembangkan tempat pemukiman bagi penduduk baik pendatang maupun pekerja yang menetap di Cikarang, termasuk fasilitas umum penunjang didalamnya.

Sementara untuk sarana transportasi di Cikarang kini telah beragam mulai dari KAI Commuter Jabodetabek, angkutan kota, DAMRI, Dan BUS.

Cikarang terdiri 5 Kecamatan, yakni :

1. Kecamatan Cikarang Pusat

Daerah ini dulunya bernama Karangjati, yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Lemahabang ( sekarang Cikarang Timur) dan Kecamatan Serang (sekarang Serang Baru).

Kecamatan yang berdiri sejak tahun 2001 ini berbatasan dengan Cikarang Timur di Utara, Kecamatan Cikarang Selatan di Barat, Kabupaten Karawang di Timur, dan Kecamatan Serang Baru di Selatan. Pada tahun 2021 jumlah penduduk di Cikarang Pusat adalah 64.452 jiwa, tersebar di 6 desa yakni Desa Cicau, Desa Hegarmukti, Desa Jayamukti, Desa Pasirranji, Desa Pasirtanjung dan Desa Sukamahi.

2. Kecamatan Cikarang Barat

Kecamatan Cikarang Barat merupakan pemekaran dari Kecamatan Cibitung, berbatasan dengan Kecamatan Cibitung di Utara, Kecamatan Tambun Selatan di Barat, Kecamatan Cikarang Utara di Timur dan Kecamatan Cikarang Selatan di Selatan. Kecamatan ini membawahi 11 Kelurahan dan Desa.

3. Kecamatan Cikarang Timur.

Dahulu bernama Kecamatan Lemahabang yang kemudian diganti oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi menjadi Kecamatan Cikarang Timur, berbatasan dengan Kecamatan Kedungwaringin di Utara, Kecamatan Cikarang Utara di Barat, Kabupaten Karawang di Timur, dan Kecamatan Cikarang Pusat di Selatan.

Terdapat sebanyak 7 Desa yakni ( Desa Cipayung, Hegarmanah, Jatibaru, Jatireja, Karangsari, Labansari, Tanjungbaru ) dan 1 Kelurahan yakni Kelurahan Sertajaya.

4. Kecamatan Cikarang Utara.

Kecamatan ini dahulunya termasuk daerah Kawedanan Cikarang, Kabupaten Jatinegara.

Kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan Karangbahagia di bagian Utara, Kecamatan Cikarang Timur di bagian Timur, Kecamatan Cikarang Selatan di bagian Selatan, dan Kecamatan Cikarang Barat di bagian Barat ini terdiri dari 11 desa.

5. Kecamatan Cikarang Selatan.

Salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi yang berkembang dengan pesat adalah Kecamatan Cikarang Selatan.

Hal ini dikarenakan banyaknya industri yang berkembang di Kecamatan ini seperti Jababeka II, East Jakarta Industrial Park, Delta Silicon, dan Bekasi International Industrial Estate.

Kecamatan Cikarang juga menyumbangkan industri migas di Kabupaten Bekasi dengan beroperasinya tiga sumur gas yakni Jatirarangon 1,2 dan 3. Kota Mandiri Lippo Cikarang juga berada di Kecamatan ini.

Kecamatan Cikarang Selatan membawahi 7 Desa yakni Desa Ciantra, Cibatu, Pasirsari, Sukadami, Sukaresmi, Sukasejati, dan Serang.

Stadion Wibawa Mukti Modern adalah milik Cikarang yang pernah menjadi venue pertandingan sepakbola Asian Games 2018.

Stadion ini sebelumnya dikenal dengan nama Stadion Utama Kabupaten Bekasi, merupakan stadion sepakbola yang terletak di Desa Sertajaya, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.

Berkapasitas penonton 30.000 orang, stadion ini dibangun saat Kabupaten Bekasi ditunjuk sebagai tuan rumah Porda Jabar XII Tahun 2014, dan tuan rumah PON XIX Jabar tahun 2016.

Stadion ini merupakan icon Kota Bekasi yang menjadi sarana olahraga masyarakat.

Cikarang juga memiliki tempat bersejarah yang menyimpan banyak kenangan jaman dahulu kala. Adalah Saung Ranggon yang konon katanya merupakan tempat persembunyian Pangeran Rangga, Putra Pangeran Jayakarta.

Saung Ranggon yang terletak di Kampung Cikedokan, Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi ini adalah bangunan tertua di Kabupaten Bekasi.

Saung ini ditemukan oleh Raden Abbas pada tahun 1821 yang dulunya dibangun oleh Pangeran Rangga sekitar abad 16. Saung ini berdiri diatas tanah seluas 500 meter persegi dan dibuat dengan ketinggian 3 – 4 meter diatas permukaan tanah untuk melindungi dari binatang buas pada masa itu.

Kemudian jika berbicara mengenai kuliner, Cikarang juga memiliki beberapa makanan khas yang siap menggoyang lidah Anda, diantaranya :

– Sayur Gabus Pucung

Bahan utama sayur ini adalah ikan gabus goreng yang kemudian dikombinasikan dengan menggunakan rempah rempah bernama kluwek.

– Kue Sagon

Ini adalah salah satu jajanan khas Cikarang yang terbuat dari tepung beras ketan yang disangrai, ada pula yang mencampurkannya dengan parutan kelapa.

– Bandeng Rorod

Makanan khas Cikarang ini juga merupakan icon yang pas untuk dijadikan oleh oleh. Penganan ini berbeda dengan bandeng presto karena tidak memiliki duri sama sekali.

– Kue Rangi

Jajanan ini berbahan dasar parutan kelapa dan tepung kanji, dibakar kemudian dilumuri dengan saus gula merah. Perpaduan antara gurihnya kelapa dan manisnya gula menjadi ciri khas tersendiri penganan satu ini.

Dan masih banyak lagi jajanan dan makanan khas Cikarang yang bisa anda temui di berbagai tempat wilayah Cikarang sekitar.

Bagaimana tertarik untuk berkunjung ke Kota Industri ini? Selain menjadi destinasi yang unik dan menarik, Cikarang juga dapat menjadi referensi ilmu industri dan perkembangan bisnis yang baik.

Sejarah dan Asal-usul Nama Bekasi, Tertulis di Prasasti Tugu

JAKARTA – Bekasi merupakan sebuah nama yang digunakan untuk menyebut dua wilayah administratif di Provinsi Jawa Barat, yaitu Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Kota yang merupakan bagian dari Jabodetabek ini berbatasan langsung dengan ibu kota Jakarta.

Kota Bekasi juga menyimpan asal-usul penamaan yang menarik untuk diketahui. Adapun sejarah dari Kota Bekasi sebagai berikut.

Sejarah dan Asal-usul Nama Bekasi

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Bekasi, nama Bekasi berasal dari kata ‘Bagasasi’ yang artinya sama dengan Candrabaga. Nama tersebut tertulis dalam Prasasti Tugu, merujuk pada sebuah sungai yang melewati kota ini.

Sungai Candrabaga disebutkan dalam Prasasti Tugu yang dimiliki oleh Kerajaan Tarumanegara. Kota ini bisa disebut sebagai salah satu wilayah yang cukup tua di Nusantara.

Pada masa Kerajaan Tarumanagara, Bekasi merupakan ibu kota kerajaan yang disebut Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri. Luas kerajaan ini mencakup wilayah Bekasi, Sunda Kelapa (Jakarta), Pasir Awi hingga ke wilayah Purwalingga.

Dayeuh Sundasembawa adalah daerah asal Maharaja Tarusbawa, pendiri Kerajaan Sunda yang menurunkan raja-raja Sunda hingga generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya, raja Sunda Kelapa terakhir.

Setelah runtuhnya Kerajaan Sunda Kelapa akibat serangan Portugis pada tahun 1527, Bekasi menjadi bagian dari Kesultanan Banten dan Kesultanan Mataram. Pada masa ini, Bekasi menjadi daerah strategis sebagai penghubung antara pelabuhan Sunda Kelapa dengan wilayah pedalaman Jawa.

Pada masa penjajahan Belanda, Bekasi masih merupakan kewedanan (distrik) yang termasuk dalam regenschap (kabupaten) Meester Cornelis. Kehidupan masyarakatnya masih dikuasai oleh para tuan tanah keturunan Cina yang memonopoli perdagangan dan pertanian.

Kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang pada tahun 1942. Namun, pendudukan militer Jepang turut mengubah kondisi masyarakat saat itu.

Jepang melaksanakan japanisasi di semua sektor kehidupan. Nama Batavia diganti dengan nama Jakarta. Regenschap Meester Cornelis menjadi KEN Jatinegara yang wilayahnya meliputi Gun Cikarang, Gun Kebayoran, dan Gun Matraman.

Setelah proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama ken menjadi kabupaten, gun menjadi kewedanan, son menjadi kecamatan, dan kun menjadi desa/kelurahan. Saat itu, ibu kota kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mulai dari Tambun, Cikarang, hingga Bojong (Kedung Gede).

Pada tahun 1948, Belanda kembali mencoba menguasai Indonesia dengan membentuk negara boneka bernama Republik Indonesia Serikat (RIS). Bekasi masuk ke dalam wilayah negara Pasundan yang berbatasan dengan negara federal di sebelah barat Bulak Kapal.

Namun, perlawanan rakyat terhadap Belanda terus berlangsung hingga akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada tahun 1949. Pada tahun 1950, RIS dibubarkan dan negara Pasundan pun bergabung dengan Republik Indonesia.

Pada tahun 1950, kabupaten Jatinegara dihapus dan kedudukannya dikembalikan seperti zaman regenschap Meester Cornelis menjadi kewedanan. Kewedanaan Bekasi masuk ke dalam wilayah Batavia En Ommelanden.

Pada tahun 1957, nama Batavia En Ommelanden diganti menjadi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya (DKI Jakarta). Selanjutnya pada tahun 1961, nama kabupaten Jatinegara diganti menjadi kabupaten Jakarta Timur dengan ibu kota di Cawang.

Pada tahun 1972, nama kabupaten Jakarta Timur diganti menjadi kabupaten Bekasi dengan ibu kota di Cikarang.

Seiring dengan perkembangan zaman, Kota Bekasi mengalami pertumbuhan yang pesat baik dari segi penduduk, industri, maupun infrastruktur. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, status kecamatan Bekasi dinaikkan menjadi kota administratif pada tahun 1982.

Pada tahun 1996, kota administratif Bekasi ditingkatkan menjadi kota madya dengan nama Kota Bekasi. Pada tahun 1997, Kota Bekasi merayakan hari jadinya yang pertama pada tanggal 10 Maret.

Hingga saat ini, Kota Bekasi terus berkembang menjadi salah satu kota metropolitan yang menjadi bagian dari Jabodetabek.

Sejarah Batu Gantung, Cerita Rakyat Sumatera Utara yang Melegenda

Batu Gantung di Danau Toba. (Foto: Istimewa)

Medan – Jika detikers pernah berkunjung ke Pulau Samosir di Danau Toba, pasti tidak asing dengan objek wisata Batu Gantung. Siapa sangka, Batu Gantung ini memiliki cerita mistis yang melegenda.

Dilansir dari laman resmi WBTB Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Batu gantung adalah sebuah cerita rakyat yang berkembang di masyarakat sekitar Danau Toba, Sumatera Utara.

Batu Gantung ini terletak di Parapat, tepatnya pada tepi Danau Toba sehingga tidak jauh dari Pulau Samosir.

Untuk mencapainya, biasanya para wisatawan harus menaiki kapal atau speedboat sekitar 10-15 menit dari Hotel pinggiran Danau Toba.

Ketika sampai, detikers akan melihat pahatan bebatuan yang unik. Namun jika kita lihat dengan seksama, akan terlihat batu tersebut seperti seorang wanita dengan seekor anjing kecil di sampingnya yang bergantung.

Mistisnya pula, batu dan tempat ini dianggap menjadi tempat keramat oleh masyarakat setempat, sehingga dianjurkan tidak boleh berbicara kotor, kasar atau bahkan menghina keberadaan batu gantung tersebut. Akan timbul kecelakaan jika melakukannya.

Sejarah Kisah Batu Gantung

Kisah Batu Gantung dimulai pada jaman dahulu kala, hidup seorang gadis cantik. Suatu ketika ketika beranjak dewasa, ia dijodohkan dengan anak namborunya (saudara perempuan ayah). Ceritanya, calon suaminya ini seorang yang bodoh atau idiot.

Meski bodoh, pria ini merupakan keturunan keluarga yang kaya raya. Ditambah, pada saat itu terdapat ketentuan atau peraturan yang tidak bisa dibantah bahwa si gadis harus terima untuk menikahi anak namborunya.

“Kamu harus menikah dengan anak namborumu, Ini perintah!”, bentak Ayah kepada putrinya. Mulailah resah hati si gadis karena sebenarnya ia tidak ada perasaan cinta sedikitpun dalam hatinya.

Si gadis pun diam saja karena tidak bisa membantah perkataan ayahnya. Namun sehari sebelum pesta nikah digelar, si gadis masih tetap sudi sehingga memilih untuk kabur melarikan diri.

Ia melarikan diri rumah bersamaan dengan anjing peliharaan yang selalu setia mengikutinya. Dalam hatinya si gadis “Daripada dia menjadi suamiku, lebih baik aku bunuh diri,” usiknya.

Ia pun bertekad untuk bunuh diri daripada menikah dengan jodoh pilihan ayahnya. Seketika itu, si gadis pun sampai di tepi jurang, lalu langsung melompat ke bawah bersamaan dengan anjing gempet di sampingnya.

Seperti filosofi anjing yang setia, kemanapun si tuan pergi akan selalu diikuti bahkan menghadap kematian. Tergantunglah si gadis bersama anjingnya hingga menjadi batu yang sekarang disebut Batu Gantung.

Perkembangan Batu Gantung Saat Kini

Hingga saat ini, Batu Gantung masih menjadi salah satu ikon pariwisata jika wisatawan berkunjung ke Danau Toba. Apalagi ketika sedang berlayar menaiki kapal dari pelabuhan Parapat ke pelabuhan Tomok.

Mengingat tempat ini juga tidak hanya jadi objek wisata, batu gantung mengandung cerita legenda yang fenomenal. Bahkan masih sangat terkenal di tengah masyarakat dan pengujung yang datang.

Dengan lingkungan yang masih alami dan air danau yang terjaga kebersihannya, membuat tempat ini jadi tempat swafoto yang Instagramable. Terdapat pula para pemandu di kapal sambil menceritakan Batu Gantung.

Keberadaan Batu gantung ini pun menjadi petuah bahwa orang tua harus bisa bersikap bijaksana dalam mengatur kisah percintaan anaknya. Demikian Sejarah Batu Gantung yang melegenda. Semoga Bermanfaat!