Sejarah Singkat World Wide Web: Momen-Momen Penting yang Mengubah Internet

Sejarah Penemuan World Wide Web atau WWW

Sebelumnya internet sudah ditemukan lebih dulu oleh European Organization for Nuclear Research (CERN) di Jenewa, Swiss, pada 1989. Namun, penggunanya hanya sebagian besar para peneliti dan personel militer. Jaringannya sangat rumit dan sempit meskipun hanya untuk mengirim pesan atau file.

Dikutip dari World Wide Web Foundation, Pengembangan WWW dimulai pada tahun 1989 oleh Tim Berners-Lee dan rekan rekannya di CERN. Hal pertama yang dilakukan oleh mereka adalah merancang HyperText Transfer Protocol (HTTP). Bahasa program tersebut mengatur bagaimana sebuah data didistribusikan ke banyak komputer. Setelah itu Lee pun menciptakan Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai pondasi sebuah laman website.

Hingga 1990, Berners-Lee berhasil menemukan tiga teknologi dasar yang menjadi fondasi web, yaitu:

  • HTML: Bahasa Markup HyperText. Bahasa markup (pemformatan) untuk web.
  • URI: Uniform Resource Identifier. Semacam “alamat” yang unik dan digunakan untuk mengidentifikasi setiap sumber daya di web. Hal ini juga biasa disebut URL.
  • HTTP: Protokol Transfer Hiperteks. Memungkinkan pengambilan sumber daya tertaut dari seluruh web.

Berners-Lee membuat halaman web pertama bernama WorldWideWeb.app dan server web pertama bernama httpd. Pada akhir tahun 1990, halaman web tersebut dihadirkan pada internet terbuka. Orang-orang di luar CERN pun turut diundang untuk bergabung dengan komunitas web baru ini pada tahun 1991.

Saat web mulai berkembang, Tim menyadari bahwa potensi webnya hanya akan terungkap jika semua orang menggunakan tanpa membayar atau meminta izin. Oleh karena itu, ia memastikan kepada CERN untuk setuju dan bebas royalti selamanya terhadap pengguna web pada April 1993.

Pada 1994, Berners-Lee menciptakan World Wide Web Consortium (W3C), yaitu sebuah organisasi standar web yang juga mengembangkan spesifikasi web, pedoman, perangkat lunak, dan alat. Bahkan, hingga saat ini ia masih menjabat sebagai direktur W3C.

Komunitas web tersebut menghasilkan beberapa ide revolusioner yang sekarang menyebar jauh melampaui sektor teknologi:

  • Desentralisasi: Tidak diperlukan izin dari otoritas pusat untuk memposting apapun di web dan mendukung kebebasan serta pengawasan yang tidak pandang bulu.
  • Non-diskriminasi: Berkomunikasi dengan tingkat yang sama tanpa membedakan kualitas layananan satu sama lain. Prinsip ini juga dikenal sebagai netralitas bersih.
  • Desain bottom-up: Mengikutsertakan semua orang untuk mendorong partisipasi dan eksperimen.
  • Universalitas: Semua orang berhak untuk menggunakan web dan menjunjung tinggi keberagaman.
  • Konsensus: Agar standar universal berfungsi, setiap orang harus setuju untuk menggunakannya. Tim dan yang lainnya mencapai konsensus ini dengan memberikan suara kepada semua orang dalam menciptakan standar, melalui proses partisipatif yang transparan di W3C.

Ide mutakhir tersebut memunculkan pendekatan baru yang menarik di berbagai bidang seperti informasi (Open Data), politik (Open Government), penelitian ilmiah (Open Access), pendidikan, dan budaya (Free Culture). Tetapi sampai saat ini kita hanya menggores permukaan bagaimana prinsip-prinsip ini dapat mengubah masyarakat dan politik menjadi lebih baik.

Pada tahun 2009, Sir Tim ikut mendirikan World Wide Web Foundation dengan Rosemary Leith. Sebuah organisasi yang bekerja untuk memberikan kesetaraan digital kepada dunia.

Setelah penemuan World Wide Web, pengguna terus memperluas internet, berbagi konten yang lebih besar dan lebih rumit. Jaringan koneksi yang terus berkembang ini telah sepenuhnya mengubah cara manusia hidup, bekerja, dan berinteraksi.

Post Comment