Mengenang Tragedi 9/11: Fakta dan Sejarah Menara Kembar World Trade Center
SUDAH 23 tahun berlalu sejak tragedi 9/11 (11 September 2001) merupakan serangkaian serangan teroris terjadi di Amerika Serikat, yang menargetkan landmark penting di negara tersebut.
Pada hari itu, 19 pembajak dari kelompok teroris Al-Qaeda membajak empat pesawat komersial. Dua di antaranya ditabrakkan ke menara kembar World Trade Center (WTC) di New York City, menyebabkan kedua gedung runtuh dalam beberapa jam.
Pesawat ketiga menabrak Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan AS di Arlington, Virginia, dan pesawat keempat, United Airlines Flight 93, jatuh di sebuah ladang di Pennsylvania setelah para penumpang mencoba merebut kendali pesawat dari para pembajak.
Serangan ini menyebabkan kematian hampir 3.000 orang dan melukai ribuan lainnya. Selain dampak fisik yang dahsyat, tragedi 9/11 juga membawa perubahan besar dalam kebijakan keamanan global, termasuk dimulainya “Perang Melawan Teror” oleh AS yang berujung pada invasi ke Afghanistan dan Irak.
Serangan ini juga memicu penguatan kebijakan keamanan dalam negeri di berbagai negara, terutama di bidang transportasi udara dan intelijen.
Tragedi ini dikenang sebagai salah satu serangan teroris paling mematikan dalam sejarah modern dan menandai perubahan besar dalam dinamika politik global serta hubungan internasional.
Menara kembar World Trade Center di New York City, yang dikenal dengan nama North Tower dan South Tower, memiliki sejarah dan fakta menarik sebelum runtuh dalam tragedi 9/11.
Fakta Menara Kembar WTC
1. Tinggi Bangunan
- Menara Utara (North Tower): Memiliki tinggi 417 meter (1.368 kaki), dan menara ini juga memiliki antena di puncaknya yang menambah tinggi total menjadi 526,3 meter.
- Menara Selatan (South Tower): Tingginya 415 meter (1.362 kaki), sedikit lebih pendek dari Menara Utara karena tidak memiliki antena.
2. Pembangunan
- Dibangun antara 1968 dan 1973: Konstruksi dimulai pada tahun 1968 untuk Menara Utara dan 1969 untuk Menara Selatan. Kedua menara selesai pada tahun 1973.
- Arsitek: Minoru Yamasaki, arsitek kelahiran Jepang-Amerika, merancang gedung ini dengan konsep modern dan megah.
Insinyur struktur: Leslie Robertson yang menggunakan desain tabung inovatif untuk memberikan stabilitas pada gedung bertingkat tinggi.
3. Menara Tertinggi di Dunia (Sementara)
Setelah selesai dibangun, kedua menara WTC menjadi bangunan tertinggi di dunia, menggantikan Empire State Building, hingga akhirnya rekor ini diambil alih oleh Willis Tower (sebelumnya Sears Tower) di Chicago pada tahun 1974.
4. Pusat Bisnis Internasional
World Trade Center bukan hanya simbol kekuatan ekonomi Amerika Serikat, tetapi juga pusat perdagangan global. Ribuan perusahaan dan kantor dari berbagai industri berkantor di gedung ini.
Lebih dari 50.000 pekerja bekerja di kompleks WTC, dan setiap harinya diperkirakan 200.000 pengunjung datang ke area tersebut.
5. Desain dan Teknologi yang Canggih
Kedua menara menggunakan struktur rangka baja di bagian luar dan kolom inti di bagian dalam. Desain ini memungkinkan lantai tanpa tiang penyangga, menciptakan ruang dalam yang luas.
Setiap lantai memiliki luas sekitar 3.700 meter persegi, menjadikan menara ini sebagai salah satu bangunan dengan ruang kantor terbesar di dunia.
6. Serangan Teroris Sebelum 9/11
Pada 26 Februari 1993, WTC pernah menjadi target serangan teroris ketika sebuah truk bom diledakkan di garasi bawah tanah Menara Utara. Serangan ini menewaskan 6 orang dan melukai lebih dari 1.000 lainnya, namun gedung tidak runtuh.
7. Restoran “Windows on the World”
Di lantai 106 dan 107 Menara Utara terdapat restoran terkenal bernama Windows on the World. Restoran ini menawarkan pemandangan spektakuler kota New York dan menjadi salah satu lokasi paling populer di WTC.
8. Fitur Arsitektur dan Material
Masing-masing menara memiliki 110 lantai dengan lebih dari 200.000 ton baja digunakan dalam konstruksinya.
Kaca tahan cuaca dan bahan aluminium digunakan pada eksterior, menciptakan tampilan reflektif modern.
9. Runtuh dalam Tragedi 9/11
Pada 11 September 2001, kedua menara WTC hancur setelah ditabrak pesawat yang dibajak oleh teroris. Menara Selatan runtuh pertama pada pukul 9:59 pagi, diikuti oleh Menara Utara pada pukul 10:28 pagi.
Runtuhnya menara disebabkan oleh kerusakan struktural akibat benturan pesawat dan kebakaran hebat yang merusak kolom penyangga.
10. Ground Zero dan Pembangunan Kembali
Setelah serangan 9/11, situs bekas WTC dikenal sebagai Ground Zero. Saat ini, situs tersebut telah direkonstruksi dengan One World Trade Center, atau yang dikenal sebagai Freedom Tower, yang selesai pada tahun 2014 sebagai simbol kebangkitan. Ada pula National September 11 Memorial & Museum untuk menghormati korban tragedi tersebut.
Menara kembar WTC tidak hanya dikenal karena ketinggiannya, tetapi juga karena simbolismenya sebagai pusat perdagangan global dan ketahanan setelah tragedi besar.
Selain itu, menara kembar WTC ini juga memiliki sejarah yang kaya dan berhubungan erat dengan perkembangan ekonomi dan arsitektur modern Amerika Serikat.
Sejarah Menara Kembar WTC
1. Gagasan Awal dan Perencanaan
Gagasan untuk mendirikan pusat perdagangan global di New York City muncul pada awal 1960-an. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat peran New York sebagai pusat perdagangan dan keuangan dunia.
David Rockefeller, seorang bankir terkemuka, dan saudaranya, Nelson Rockefeller, yang merupakan gubernur New York saat itu, sangat mendukung proyek ini. Mereka melihatnya sebagai langkah strategis untuk revitalisasi Lower Manhattan.
Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey menjadi lembaga yang bertanggung jawab untuk pembangunan proyek ini, dengan rencana untuk menciptakan sebuah pusat perdagangan internasional.
2. Perancangan dan Konstruksi
Pada 1962, Minoru Yamasaki, seorang arsitek kelahiran Jepang-Amerika, dipilih untuk merancang gedung tersebut. Desain Yamasaki terinspirasi oleh arsitektur modern dengan elemen keamanan struktural yang inovatif.
Awalnya, rencana hanya mencakup satu menara, namun Otoritas Pelabuhan kemudian memutuskan untuk membangun dua menara kembar yang lebih ikonik.
Pembangunan Menara Utara (North Tower) dimulai pada Agustus 1968, dan Menara Selatan (South Tower) mulai dibangun setahun kemudian pada 1969.
Pada 1973, kedua menara tersebut resmi selesai dan menjadi bangunan tertinggi di dunia pada saat itu. Menara Utara memiliki ketinggian 417 meter (1.368 kaki), sedangkan Menara Selatan setinggi 415 meter (1.362 kaki).
3. Desain dan Inovasi Teknologi
Yamasaki menggunakan desain struktural tabung yang sangat inovatif pada masanya. Ini berarti dinding luar menara dibuat dari rangka baja kuat yang membantu menahan beban gedung, memungkinkan penggunaan ruang dalam yang lebih besar tanpa banyak tiang penyangga.
Setiap menara memiliki 110 lantai, dengan total luas lantai lebih dari 930.000 meter persegi (sekitar 10 juta kaki persegi) ruang kantor.
World Trade Center juga terkenal karena liftnya yang canggih, sistem HVAC (pemanasan, ventilasi, dan pendingin udara) yang inovatif, serta teknologi tahan angin dan gempa.
4. Pusat Perdagangan dan Ekonomi Dunia
Setelah selesai, WTC menjadi rumah bagi lebih dari 50.000 pekerja dan menjadi pusat kegiatan ekonomi global, terutama dalam sektor keuangan, perbankan, dan perdagangan.
Kompleks WTC bukan hanya terdiri dari menara kembar, tetapi juga beberapa bangunan lain, termasuk hotel dan gedung perkantoran, menjadikannya salah satu pusat bisnis paling penting di dunia.
Di puncak Menara Utara, terdapat restoran terkenal Windows on the World, yang menjadi salah satu destinasi kuliner terbaik di New York dengan pemandangan yang luar biasa.
5. Serangan Bom Tahun 1993
Pada 26 Februari 1993, WTC menjadi target serangan teroris pertama ketika sebuah bom diledakkan di garasi bawah tanah Menara Utara. Serangan tersebut dilakukan oleh sekelompok ekstremis yang berencana menghancurkan menara dengan harapan menara utara akan jatuh ke menara selatan.
Meski serangan bom ini gagal menghancurkan menara, ledakan tersebut menewaskan 6 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang. Serangan ini menjadi peringatan awal akan ancaman yang lebih besar di masa depan.
6. Tragedi 9/11 (11 September 2001)
Pada 11 September 2001, WTC kembali menjadi target serangan teroris yang jauh lebih besar dan mematikan. Kelompok teroris Al-Qaeda membajak empat pesawat, dua di antaranya menabrak Menara Kembar WTC.
American Airlines Flight 11 menabrak Menara Utara pada pukul 8:46 pagi, sedangkan United Airlines Flight 175 menabrak Menara Selatan pada pukul 9:03 pagi.
Kebakaran hebat yang terjadi setelah tabrakan ini merusak struktur baja penopang menara, menyebabkan Menara Selatan runtuh pada pukul 9:59 pagi, diikuti Menara Utara pada pukul 10:28 pagi.
Hampir 3.000 orang tewas dalam serangan ini, termasuk pekerja kantor, petugas penyelamat, dan penumpang pesawat, menjadikannya serangan teroris paling mematikan dalam sejarah AS.
7. Runtuhnya Menara Kembar dan Dampak Global
Runtuhnya menara kembar merupakan momen yang sangat mengerikan dan mengejutkan dunia. Setelah serangan ini, pemerintah AS meluncurkan “Perang Melawan Teror” yang mencakup invasi ke Afghanistan dan Irak.
Serangan ini juga memicu perubahan besar dalam kebijakan keamanan di seluruh dunia, khususnya dalam penerbangan dan pengawasan keamanan di bandara.
8. Pembangunan Kembali dan Warisan
Setelah serangan 9/11, lokasi bekas WTC dikenal sebagai Ground Zero. Proses pembersihan dan pembangunan kembali dimulai segera setelahnya.
One World Trade Center atau Freedom Tower yang selesai pada 2014 dibangun di lokasi yang sama, dengan ketinggian 541 meter (1.776 kaki), menjadikannya salah satu bangunan tertinggi di dunia.
National September 11 Memorial & Museum dibangun di lokasi bekas menara untuk menghormati korban serangan 9/11 dan menceritakan kembali kisah tragis yang mengubah dunia tersebut.
Sejarah World Trade Center tidak hanya sebagai simbol kemajuan ekonomi, tetapi juga sebagai tempat duka mendalam dan perubahan dalam dinamika keamanan serta politik global setelah tragedi 9/11. (Z-12)
Post Comment