History – Sejarahnya Bangkit Dan Runtuhnya Tembok Berlin Jerman

Berlin adalah kota yang terbagi sebelum tembok

Pada akhir Perang Dunia Kedua , Jerman dibagi menjadi empat zona pendudukan di bawah kendali Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet.

Berlin, meskipun terletak dalam zona Soviet, juga terbagi di antara keempat kekuatan.

Sektor Amerika, Inggris, dan Prancis akan membentuk Berlin Barat dan sektor Soviet menjadi Berlin Timur.

Pembagian Jerman dan sifat pendudukannya telah dikonfirmasi oleh para pemimpin Sekutu di Konferensi Potsdam , yang diadakan antara 17 Juli dan 2 Agustus 1945.

Tembok Berlin melambangkan perpecahan ideologis pada masa Perang Dingin

Hubungan antara bekas Sekutu masa perang, meskipun tegang sejak tahun 1942, menjadi semakin tegang saat mereka berjuang mencapai kesepakatan tentang bentuk Eropa pascaperang.

Pada tahun 1945, Amerika Serikat dan Uni Soviet mulai muncul sebagai ‘negara adikuasa’ yang secara ideologis saling bertentangan, masing-masing ingin menggunakan pengaruhnya di dunia pascaperang.

Jerman menjadi fokus politik Perang Dingin dan seiring dengan makin jelasnya perpecahan antara Timur dan Barat, terbagilah pula wilayah Jerman.

Pada tahun 1949, Jerman secara resmi terpecah menjadi dua negara merdeka: Republik Federal Jerman (FDR atau Jerman Barat), yang bersekutu dengan negara-negara demokrasi Barat, dan Republik Demokratik Jerman (GDR atau Jerman Timur), yang bersekutu dengan Uni Soviet.

Pada tahun 1952, pemerintah Jerman Timur menutup perbatasan dengan Jerman Barat, tetapi perbatasan antara Berlin Timur dan Barat tetap terbuka. Warga Jerman Timur masih dapat melarikan diri melalui kota tersebut ke wilayah Barat yang tidak terlalu represif dan lebih makmur.

Tembok Berlin berkembang seiring waktu

Pada tahun 1961, tersebar rumor bahwa berbagai tindakan akan diperkenalkan untuk memperkuat perbatasan dan menghentikan warga Jerman Timur pergi ke Barat.

Pada tanggal 15 Juni, pemimpin Jerman Timur Walter Ulbricht menyatakan bahwa ‘tidak seorang pun berniat membangun tembok’, tetapi pada malam 12-13 Agustus penghalang kawat dibangun di sekitar Berlin Barat.

Titik penyeberangan yang ditetapkan antara sektor Barat dan Soviet ditutup, sehingga memecah lingkungan sekitar dan memisahkan keluarga dalam semalam.

Dari barikade kawat berduri ini, Tembok tersebut akhirnya berkembang menjadi struktur beton berbenteng yang mengelilingi Berlin Barat dan mengisolasinya dari wilayah Jerman Timur di sekitarnya.

Tembok Berlin dijaga ketat

Tembok Berlin bukan hanya satu tembok, tetapi dua. Dengan panjang 155 kilometer (96 mil) dan tinggi empat meter (13 kaki), tembok-tembok ini dipisahkan oleh koridor tanah yang dijaga ketat dan ditambang yang dikenal sebagai ‘jalur kematian’.

Tempat itu berada di bawah pengawasan terus-menerus penjaga perbatasan Jerman Timur yang bersenjata yang berwenang untuk menembak siapa pun yang mencoba melarikan diri ke Berlin Barat.

Pada tahun 1989, Tembok tersebut dipenuhi dengan 302 menara pengawas

Lebih dari 100 orang tewas saat mencoba melintasi Tembok Berlin selama 28 tahun sejarahnya.

Namun Tembok itu hanyalah satu bagian dari ‘perbatasan Jerman bagian dalam’ yang lebih besar yang memisahkan Jerman Timur dan Barat, dan ratusan lainnya terbunuh saat mencoba menyeberangi titik perbatasan berbenteng lainnya.

Tembok Berlin runtuh pada tanggal 9 November 1989

Pada tahun 1989, perubahan politik di Eropa Timur dan kerusuhan sipil di Jerman memberikan tekanan pada pemerintah Jerman Timur untuk melonggarkan beberapa peraturannya mengenai perjalanan ke Jerman Barat.

Pada konferensi pers pada tanggal 9 November, juru bicara Jerman Timur Günter Schabowski mengumumkan bahwa warga Jerman Timur akan bebas bepergian ke Jerman Barat, mulai sekarang. Ia gagal menjelaskan bahwa beberapa peraturan akan tetap berlaku.

Media Barat secara tidak akurat melaporkan bahwa perbatasan telah dibuka dan kerumunan orang dengan cepat berkumpul di pos pemeriksaan di kedua sisi Tembok.

Pemeriksaan paspor akhirnya dibatalkan dan orang-orang melintasi perbatasan tanpa batasan.

Dampak politik, ekonomi, dan sosial dari runtuhnya Tembok Berlin semakin melemahkan pemerintahan Jerman Timur yang sudah tidak stabil.

Jerman bersatu kembali pada 3 Oktober 1990, 11 bulan setelah runtuhnya Tembok Berlin .

Post Comment

You May Have Missed