History Koffie Pakhuis dan Perubahan Jadi Balai Kota Bandung, Ini Sejarahnya

Sejarah Balai Kota Bandung, hadir dari zaman Pemerintahan Hindia Belanda dengan nama Gemeente Huis.

HISTORY — Bandung baru mendapatkan status Pemerintah Kota (Gemeente) pada 1 April 1906, di bawah pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda J.B. van Heutz.

Hingga 1998, tanggal 1 April masih diperingati sebagai hari jadi Kota Bandung sebelum akhirnya diganti menjadi 25 September, tanggal H.W. Daendels mengeluarkan besluit pembangunan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung di wilayah Cikapundung pada 1810.

Dibangun pada 1906, Balai Kota Bandung yang dahulu disebut Gemeente Huis terletak strategis di antara empat jalan utama: Atjehstraat (Jalan Aceh) di utara, Parklaan (Jalan Kebon Raja) di selatan, Logeweg (Jalan Wastukencana) di barat, dan Merdikaweg (Jalan Merdeka) di timur.

Dari Lahan Gudang Kopi

Dalam buku “Gemeente Huis” karya Sudarsono Katam (2014) disebutkan, gemeente huis dibangun di atas lahan milik Andries de Wilde (1781-1865), pemilik perkebunan kopi yang lahannya membentang luas di Bandung Utara.

Ia pada awalnya hanya membangun sebuah gudang tempat menyimpan hasil panen kopi (koffie pakhuis) di sisi selatan Atjehstraat pada 1819. Tak lama, setelah ia menjadi Asisten Residen Bandung, sebuah bangunan lain yang dijadikan tempat tinggalnya, turut dibangun di atas lahan itu.

Rumah tinggal Andries de Wilde inilah yang kemudian dijadikan gemeente huis. Sementara bangunan gudang kopi yang lebih dulu berdiri di situ, dirobohkan.

Rumah tinggal Andries de Wilde yang dijadikan gemeente huis 1906.

Rumah tinggal Andries de Wilde yang dijadikan gemeente huis 1906. (Buku Gemeente Huis karya Sudarsono Katam)

Perombakan besar-besaran terjadi pada 1927. Gemeente huis dibangun ulang oleh arsitek Ir. E.H. de Roo dengan gaya arsitektur Wright style (dari arsitek Amerika Frank Llyod Wright).

Pada 1935, gemeente huis diperluas dengan menambah bangunan baru bergaya art deco di belakang bangunan lama, menghadap Pieter Sijthoffpark (sekarang Taman Balai Kota).

Bangunan baru ini membuat gemeente huis juga disebut dengan Gedong Papak, yang artinya bangunan dengan atap rata. Gedong Papak bahkan pernah mendapatkan Aga Khan Award dalam bidang arsitektur pada 1970-an.

Baru pada 1950-an, di era pascakemerdekaan, nama gemeente huis menjadi Balai Kota Bandung.

Gemeente huis 1927.

Gemeente huis 1927. (Buku Gemeente Huis karya Sudarsono Katam)

Gedung kembar di sisi kanan dan kiri baru dibangun pada 1980-an. Kompleks ini juga mulai dipercantik dengan Taman Dewi Sartika yang terkenal dengan patung dada Pahlawan Nasional Dewi Sartika dan patung badak.

Selain gemeente huis, di sekitarnya juga terdapat bangunan bergaya arsitektur art deco yang masih berdiri sampai saat ini, seperti Sekolah Santa Angela, I.E.V Kewwkschool (SD Banjarsari), Kweekschool Voor, Inlandsche Onderwijzern (Mapolrestabes Bandung), Katedtral Santo Petrus, dan lainnya.

Post Comment